Kamis, 07 Januari 2010

Bertanam Anggur dalam Pot

Versi: Indonesia

Bertanam Anggur dalam Pot


Persiapan Menanam


Untuk menanam anggur, biasa bibit yang dijual di kios-kios tanaman berumur sekitar 3-6 bulan. Biasa dijual dalam polybag berukuran sekitar 15 cm. Setelah bibit tersebut dibeli, periksa keadaan akarnya, keluarkan dari dalam pot/polybag, bila akar hampir atau sudah memenuhi wadah tersebut, pindahkan ke pot yang lebih besar, dengan diameter 20 – 30 cm sudah cukup. Gunakan media tanam yang biasa dijual di pasaran atau campuran tanah, pasir, pupuk organik 3:1:2 atau 1:3:2.


Biarkan di tempat yang setengah teduh selama 3 hari untuk adaptasi dengan lingkungan baru, kemudian pindahkan ke tempat yang bersinar matahari penuh. Perakaran anggur tumbuh dengan cepat, dengan pot ukuran 20-30cm, dalam waktu 1-2 bulan pasti sudah memenuhi pot tersebut.


Sementara itu, kita persiapkan pot besar yang akan menjadi tempat permanennya untuk beberapa tahun ke depan. Kita perlu waktu 6 minggu untuk mempersiapkan media tanam.


Persiapan Bahan:

1. Wadah tanam, berupa pot, drum atau bak berdiameter sekitar 60 cm, tinggi 45 - 75 cm dengan lubang pembuangan air yang cukup di bagian dasarnya.

2. Kantung plastik atau lembaran plastik dengan lubang pembuangan air seukuran pot, drum atau bak untuk melapisinya. Lapisan plastik ini akan sangat memudahkan penggantian pot di kemudian hari, karena media tanam tidak melekat langsung ke wadah tanam.

3. Tanah, pasir dan pupuk organik yang telah matang dengan perbandingan 3:1:2 atau 1:3:2.

4. NPK yang seimbang, misalnya 15-15-15 sebanyak 50 gram.

5. Urea 25 gram.

6. Air cucian ikan, daging atau semacamnya bila ada.

7. Rambatan besi atau kayu. Bentuk rambatan bisa seperti tangga atau lingkaran bertingkat 2 atau 3. masing-masing tingkat berjarak 50-60 cm. Ukuran rambatan selebar diameter pot dan setinggi 1-2 meter totalnya.


Cara pencampuran:

  1. Pot dilapisi plastic.

  2. Dalam keadaan kering, tanpa disiram air, campur dan aduk tanah, pasir, pupuk, npk dan urea sampai merata.

  3. Isikan ke dalam pot sampai 5 atau 10 cm tingginya dari mulut pot.

  4. Siramkan air keran atau air cucian ikan, daging atau semacamnya pelan2, merata ke seluruh permukaan media tanam dalam pot.

  5. Biarkan selama 4-6 minggu agar proses penyuburan media tanam selesai. Untuk sehari-harinya, media tersebut bisa disiram secukupnya agar tetap lembab, tidak perlu berlebihan sampai air terus mengalir keluar dari lubang pembuangan air. Penyiraman dilakukan pagi dan sore hari, secukupnya saja, diperkirakan seluruh bagian media dalam pot tetap terjaga kelembabannya. Malah bila hujan deras terus menerus, lebih baik media pot dinaungi plastic agar hara tidak terbuang keluar percuma.

  6. Setelah 4-6 minggu, bibit yang ada sudah dapat dipindahkan ke pot besar tersebut.

  7. Setelah bibit ditanam, rambatan besi/kayu bisa langsung dipasang untuk memberi tempat untuk perambatan.



Pelatihan Perambatan dan Pemangkasan


Pelatihan perambatan dan pemangkasan menjadi sangat penting untuk anggur. Sejak dini, anggur harus mulai diarahkan pertumbuhannya, memutuskan bagaimana bentuk pohonnya nanti, di mana ranting produktif akan tumbuh, di mana buah akan tumbuh, dan seberapa banyak ranting produktif dan buah dapat tumbuh.


Sebelumnya akan, kita bahas sedikit secara gamblangnya tentang bagian pohon anggur. Pohon anggur terdiri dari akar, batang utama, cabang primer, cabang sekunder, dan cabang tersier atau cabang produktif, daun dan buah.


Untuk sampai mendapatkan buahnya, kita harus mulai dari yang paling dasar dahulu, yaitu akarnya. Oleh karena itu kita perhatikan persiapan media tanam agar media tanam dapat menyediakan hara makro dan mikro yang di perlukan oleh tanaman pada tiap tahap pertumbuhannya.


Kemudian pertumbuhan batang utama. Di negara-negara subtropis, anggur hanya aktif tumbuh pada musim – musim di mana matahari bersinar cerah, musimsemi, musim panas dan masuk musim gugur, anggur mulai masuk tahap dormansi atau berhenti tumbuh, melewati musim dingin bersalju sampai akhirnya bertunas lagi di musim semi. Jadi praktis hanya sekitar 6 bulan anggur tersebut aktif, mulai dari pemangkasan, bertunas, berdaun, berbunga, berbuah sampai panen.


Berbeda dengan negara - negara subtropis, di negara tropis, seperti Indonesia, matahari boleh dikatakan bersinar 365 hari dalam setahunnya, anggur selalu menerima sinar matahari, fotosintesa terus berjalan, anggur hampir tidak mengenal masa berhenti tumbuh. Namun masa berhenti tumbuh tersebut sangat singkat, kecuali anggur mengalami kekurangan hara dan air dalam waktu yang cukup lama.


Bila ditanam di pekarang atau kebun, ada beberapa model perambatan yang dapat dipilih, seperti para-para atau pergola, kniffin, bentuk T atau cordon, perdu atau segitiga. Untuk tanaman dalam pot, penulis cenderung memakai model bentuk T atau cordon, dengan satu batang utama dan 2 batang primer. Pada masing-masing batang primer terdapat 5-8 mata tunas yang akan mengeluarkan cabang – cabang sekunder. Tiap cabang sekunder juga memiliki 2-8 mata tunas tergantung dari varietasnya. Dari tiap cabang sekunder ini dibiarkan tumbuh beberapa batang tersier yang nantinya dibatasi hanya menumbuhkan 1 atau 2 tandan buah saja, karena kita menanam dalam pot yang terbatas haranya.


Setelah bibit tersebut ditanam, pertumbuhan segera dimulai, pemilihan batang utama segera dimulai, biarkan bibit tersebut tumbuh sekehendaknya. Bila ada beberapa tunas yang muncul, biarkan saja bertumbuh sampai setinggi 2 – 3 meter. Salah satu tunas pasti akan tumbuh lebih besar dan lebih cepat dan lebih bagus penampilannya.


Dalam tahap pelatihan ini, cabang-cabang dibiarkan tumbuh sampai 2 – 3 meter, keluar dari tajuk potnya, membuatnya terlihat tidak menarik dan berantakan, tetapi ini dilakukan untuk memberi kesempatan pohon menumbuhkan batang – batang yang cukup besar untuk menyimpan hara yang nantinya berguna untuk menghasilkan buah yang banyak dan besar.


Bila sudah setinggi 2-3 meter, pangkas tunas-tunas lain yang lebih kecil dan lemah. Biarkan satu tunas yang terbaik saja yang tumbuh. Tunas yang dibiarkan tumbuh ini juga dipangkas pada ketinggian sekitar 0,5 - 2 meter. Tinggi batang utama disesuaikan dengan rambatan, atau tinggi rambatan disesuaikan dengan tinggi batang utama yang diinginkan. Salah satu faktor lainnya adalah banyaknya sinar matahari yang dapat diterima, bila kita tinggal di perumahan yang sekelilingnya membatasi sinar matahari, maka makin tinggi batang utama, makin banyak matahari yang dapat diterima. Hanya penampilan secara keseluruhan dengan pot menjadi kurang menarik.


Pilih tunas yang berdekatan letaknya sebagai ujung teratas batang utama agar mudah menghasilkan bentuk T yang sempurna nantinya, atau bila beruntung, kita bisa mendapatkan tunas ganda yg dapat diarahkan ke kiri dan kanan dengan sempurna. Kita dapat memangkas beberapa kali untuk menumbuhkan posisi cabang primer agar sesuai dengan yang diharapkan, walau ini akan menunda pertumbuhan ke tahap selanjutnya dan menunda waktu pembuahan, tetapi bentuknya menjadi lebih menarik.


Kemudian biarkan tunas ini menumbuhkan cabang – cabangnya yang mendatar sampai sepanjang sekitar 2-3 meter. Pilihlah 2 cabang terbaik dan tumbuh berdekatan, cabang-cabang lainnya bisa segera dibuang. Kedua cabang ini nantinya akan menjadi cabang primer, yaitu 2 cabang yg masing - masing mendatar ke kiri dan kanan dari batang utama membentuk seperti huruf T. Setelah kedua cabang primer yang terpilih tumbuh sepanjang 2-3 meter, pangkas dengan menyisakan masing – masing 5 sampai 8 mata tunas.


Tahap berikutnya adalah menumbuhkan cabang sekunder dari cabang primer. Dari masing-masing 5-8 mata tunas itu biarkan tumbuh cabang - cabang sampai 2-3 meter juga. Tunas lain yang tumbuh dari batang utama harus segera dibuang agar tidak mengambil porsi hara untuk pertumbuhan cabang sekunder. Setelah cabang – cabang sekunder mencapai pertumbuhan 2 – 3 meter, pangkas cabang sekunder itu dengan menyisakan 2-8 mata juga.


Biarkan dari cabang sekunder tersebut tumbuh cabang – cabang tersier, tetapi jangan sampai melebihi 2 meter panjangnya. Biarkan cabang – cabang tersier ini terus bertumbuh sampai dia nampaknya tidak mengeluarkan daun baru lagi dan kulit cabang sekunder dan tersier yang tadinya masih berwarna hijau segar telah berubah warnanya menjadi coklat dan menjadi seperti selapis kayu.


Bila kulit cabang sekunder dan cabang tersier ini telah berubah warna menjadi coklat, berarti pohon telah siap untuk masuk pemangkasan buah. Biasanya untuk anggur berwarna hitam dan merah, umur 6-7 bulan sudah siap untuk berbuah, sedangkan anggur berwarna hijau butuh waktu sekitar 10-12 bulan


Pemupukan


Setelah bibit ditanam dalam pot besar, 7 hari kemudian taburkan 1 sendok teh pepes / dipipihkan urea disekelilingnya 15 cm dari batang pohon. Lakukan selama 4 x 7 hari.


4 minggu kemudian pupuk urea ditingkatkan menjadi 1 sendok makan pepes, ditaburkan disekeliling 15 cm dari batang pohon. Seminggu sekali. Lakukan selama 12 kali.


Setelah 4 bulan, berikan npk 15-15-15 sebanyak 1 sendok makan pepes, taburkan di sekelilingnya 15 cm dari batang pohon, seminggu sekali.


Pupuk organik bisa ditambahkan sebanyak 250 gram setiap bulannya. Pupuk daun 20-20-20 bisa diberikan sejak 7 hari setelah tanam.


Ciri – ciri pohon telah siap pangkas untuk berbuah adalah kulit batang sekunder telah berubah warnanya menjadi coklat kayu atau telah berubah menjadi selapis kulit kayu berwarna coklat muda.



Pemangkasan Buah


10 hari sebelum pemangkasan, diberi 250 gram pupuk organik. Lalu 7 hari sebelum pemangkasan diberi NPK dengan P tinggi atau 15-15-15 sebanyak 25 gram, dan semprotkan pupuk daun dgn P tinggi seperti 10-55-10. kemudian masuk pada proses pemangkasan buah.


4 hari sebelum pemangkasan, penyiraman air dihentikan sama sekali selama 4 hari, bagian media pot ditutupi plastik. Pada pagi hari ke-0, semprotkan pupuk daun dengan P tinggi, taburkan lagi 25 gram NPK dan siram seperti biasa, sorenya sekitar jam 15.00-17.00 lakukan pemangkasan. Pemangkasan dengan menggunakan gunting pangkas tajam, buang semua daun, semua cabang tersier, semua cabang yang rusak dan lemah, sehingga akhirnya hanya tersisa cabang-cabang sekunder sebanyak 2-8 mata tunas.


Untuk anggur Bali, Probolinggo Biru dan Gross Colman disisakan 2-4 mata tunas (Spur Pruning). Anggur Probolinggo Putih, Isabella dan Carolina Black Rose bisa disisakan 5-8 mata tunas (Cane Pruning), bahkan untuk di kebun, isabella dapat disisakan 30 mata tunas.

Hari pemangkasan dihitung sebagai hari ke-0. Penyiraman kembali dilakukan seperti biasa, bahkan tanah tidak boleh dibiarkan sampai kering selama masa awal pertumbuhan bunga dan buah. Pupuk daun dapat tetap diberikan sesuai dengan merk yang dipakai dan petunjuk penggunaannya. Biasanya penulis memkaia pupuk daun samapai hari ke-14, dan dilanjutkan kembali pada hari ke-50 atau buah sudah sebesar biji jagung dengan NPK seimbang dan pupuk daun seimbang. Pada 1 bulan sebelum panen, pupuk daun yang dipakai adalah yg K tinggi, misalnya growmore 6-30-30.


Kemudian masuk hari ke-5 dan ke-7, sudah dapat dilihat mata tunas membesar dan menumbuhkan daun. Mulai hari ke-10 sudah terlihat jelas calon bunga yang muncul dari cabang tersier yang tumbuh. Buah anggur biasa tumbuh pada mata tunas ke 2-5 dari cabang tersier. Letaknya berlawanan arah dengan daun.


Bila tidak muncul calon bunga, cabang tersebut tetap dipelihara sebagai penggganti cabang sekunder yang sekarang sedang berbuah. Ini dikarenakan cabang anggur yang telah berbuah sudah tidak produktif lagi dan harus dibuang. Dan kita perlu cabang produktif baru untuk pembuahan berikutnya, cabang tersier yang tidak berbunga tersebut dipelihara agar tumbuh tidak melebihi 2 meter, kemudian dipangkas lagi dengan menyisakan 5-8 mata tunas dan 3 bulan kemudian akan dianggap sebagai cabang sekunder baru dan dari cabang ini akan ditumbuhkan cabang tersier baru yang menghasilkan buah pada periode berikutnya.


Pada hari ke-50, berikan NPK 15-15-15 sebanyak 20 gram dan pupuk daun 20-20-20 pada hari ke 70 sebanyak 10 gram dan semprot pupuk daun 6-30-30.


Penjarangan buah dan tandan bisa dilakukan ataupun tidak. Untuk pertama kali berbuah, biasanya tandannya banyak tetapi kecil-kecil karena baru belajar berbuah. Untuk berbuah kedua kalinya, untuk jenis tandan sedang dan panjang kita batasi 4 – 8 tandan keseluruhannya, untuk tandan pendek 12 - 24 tandan.


Anggur bisa di panen sekitar hari ke 90 s/d hari ke-120. ini ditandai dengan perubahan warna kulit sesuai dengan jenis anggurnya, munculnya bedak putih dikulit buah, dan buah akan terlihat lebih tembus cahaya. Agar buah lebih manis, 5 hari sebelum pemetikan, penyiraman dihentikan sama sekali.


Pemetikan dengan memakai gunting memotong pangkal tandan buah dekat dengan rantingnya. Kemudian buah diangin-anginkan selama 2 sampai 5 hari sebelum dimakan agar terjadi proses pemasakan gula dan terasa lebih manis.


Demikian siklus pembuahan anggur terus menerus, pemangkasan, pemilihan, pemeliharaan cabang sekunder dan tersier, dilakukan terus bergantian agar tetap ada cabang yang berbuah sekarang dan berbuah nanti.


Bila sudah mengalami 2 kali pembuahan, sebagian mata tunas sekunder awal dapat dipangkas pendek menyisakan 1-2 mata tunas agar nantinya menumbuhkan kembali 1 tunas sekunder baru agar pohon tidak menjadi terlalu melebar dari tajuk potnya.


Setelah pemetikan, taburkan 50 gram kapur dolomit, siram seperti biasa untuk menetralkan kembali keasaman tanah karena terlalu banyaknya pemupukan. 3 hari kemudian diberikan 250 gram pupuk organik. Seminggu kemudian dapat dimulai pemupukan untuk pemangkasan kembali, yaitu pemberian pupuk organik 250 gram 10 hari sebelum dipangkas dan seterusnya.


Demikianlah sebagaian pengalaman yang dapat penulis bagikan dalam bertanam anggur dalam pot, semoga bermanfaat bagi kita bersama. Jangan ragu untuk melayangkan pertanyaan, kritik dan saran. Terima kasih sebelum dan sesudahnya.



Rabu, 06 Januari 2010

Jenis Anggur di Indonesia


English Version:

Grape has been in Indonesia since early 18th century. It was reported, in Kupang, the vine grew very vigorous. In Bontain (Sulawesi), in the first planting year, it could be harvested many delicious and bluish grapes.


In 1828, Hoofdcommissie v.d. Landbouw (Central Agricultural Committee) had mentioned that grape vines were also found in Besuki and Banyuwangi of Java island.



Some varieties had been introduced into Indonesia since long time ago, even since Dutch’s colonialism era and now have been considered as local variety grapes. Some of them are Black Alicante, Golden Champion, Muscat van Alexandrie (Probolinggo Putih), Frankenthaler (Probolinggo Biru), Isabella, Gross Colman, dan Alphonso Lavale (Bali).


Todays, in Indonesia’s horticultural research institutes, especially the one that writer knows, Balitjestro, Batu – Malang – East Java, there are around 80 varieties collected from many countries. Through selection and observation stages, then they were released as leading varieties to Indonesian society.



Some leading varieties that are well known:

1. Anggur Bali / Balinese grape

Prime Name: Anggur Bali
Other Name: Alphonso Lavale, Alphonso la Valle, Ribier, Rivier, Rabier, Black Muscadel, Prince Royal Albert, Blaue Oliventraube, Blaue Geisdutte, Gross Noir, Almeria Negra.
Origin: France
Species: V. Vinifera
Breeder:
Released:
Uses: Table and Wine grape
Pedigree: Bellino x Lady Downess Seedling
Description: Berry color black, medium to large size berry, seeded, thick skin, medium sweetness. It has been considered as Indonesia local grape variety. It is widely planted in bali island since before 1974, especially in Buleleng, Seririt, Banyupoh of Singaraja region. In 1984, there were already around 40,000 plants (around 80 hectares) in Buleleng with total production 500 tons of grape.

2. Probolinggo Biru / Frankenthaler

Prime Name: Probolinggo Biru
Other Name: Frankenthaler, Black Hamburg, Blauer Trollinger, Frankenthaler, Raisin Bleu de Frankenthal, Trollingi Keb, Uva Nera d’Amburgo, Muscat Hamburg
Origin: Very old variety of disputed origin
Species: V. vinifera
Breeder:
Released:
Uses: Table, Wine
Pedigree:
Description: Bluish black, medium size berry, bunch grape

3. Probolinggo Putih / Muscat van Alexandrie

Prime Name: Probolinggo Putih, Iskendiriye Misketi, Muscat van Alexandrie, Alexander Muskat, Moscatel de Malaga, Moscatel Roma, Muscatel de Jesus
Other Name: Calabria, Moscato Gordo, Muscat de Jerusalem, Tokay Musque, Zibibb
Origin: Egypt
Species: V. Vinifera
Breeder:
Released:
Uses: Table, Wine, Raisin
Pedigree:
Description: Berry color greenish yellow, eipsoidal, skin tough, sweet and sour, has a certain good aroma.

4. Probolinggo Super / Cardinal

Prime Name: Probolinggo Super
Other Name: Cardinal, Apostoliatiko, Carabournu, Karaburnu Rannii, Kardinal
Origin: USA
Species: V. vinifera
Breeder: Elmer Snyder and Frank Harmon Institution: U.S. Hort. Field Stn. (Fresno, CA)
Released: 1946
Uses: Table
Pedigree: Flame Tokay x Ribier (Alphonse Lavallée)
Description: Farmers in Probolinggo have a less favor in this variety because in rainy season, this variety will set less fruit and easy to crack.

5. Caroline

Prime Name: Carolina Black Rose
Other Name: Caroline, Dunstan200
Origin: USA (N. Carolina)
Species: American Hybrid
Breeder: Robert T. Dunstan
Released: 1964
Uses: Table Grape
Pedigree: Aurelia (White) x Black Rose (Black)
Description:A Robust, vigorous vine, berry color black, vinifera skin and flesh, large berry but not as large as Black Rose, resistant to downy mildew. Aurelia is another cross by Dunstan from Chaoch x Seyve-Villard 12-375. In Australia, it is a parental seed of Marroo Seedless. It is a sibling of Dunstan 210 and Dunstan 236. In Indonesia, it is well known as red grape from Australia. It was introduced from Australia.

6. Prabu Bestari / Black Prince

Prime Name: Prabu Bestari
Other Name: Black Prince, Blek Prens, Rose of Peru
Origin: South Africa
Species: V. Vinifera
Breeder:
Released:
Uses: Table grape
Pedigree:
Description: It is an introduction plant from Australia in 1986. Vines vigorous. Bunches medium large, medium long, regular, cylindrical, neither shouldered or winged, compact or very compact. Berries deep reddish to purplish black, ellipsoidal elongated, small, size moderately variable. Skin adherent to flesh, medium thick, medium tough. Flesh firm, crisp, juicy, good flavored and sweet. Ripening is uniform,

Versi Indonesia:

Anggur telah masuk Indonesia sejak awal abad ke-18. Dilaporkan, di kupang tanaman anggur sangat subur tumbuhnya. Di bontain (sulawesi), dalam tahun itu juga sudah dapat menghasilkan banyak buah anggur yang lezat rasanya dan kebiru-biruan warnanya.

Pada tahun 1828, Hoofdcommissie v.d. Landbouw (Komisi Pusat Pertanian) pernah menyatakan, bahwa tanaman anggur ditemukan juga di daerah Besuki dan Banyuwangi dari pulau jawa.

Beberapa varietas yang telah lama masuk Indonesia, bahkan sejak jaman penjajahan Belanda dan kini dianggap sebagai anggur lokal. Beberapa di antaranya adalah Black Alicante, Golden Champion, Muscat Van Alexandrie (Probolinggo Putih), Frankenthaler (Probolinggo Biru), Isabella, Gross Colman, dan Alphonso Lavale (Bali).

Pada masa ini, di balai-balai penelitian hortikultura indonesia, khususnya yang penulis tahu adalah Balitjestro, Batu – Malang, telah terkoleksi sekitar 80 varietas dari berbagai negara. Setelah melalui tahap-tahap seleksi dan observasi kemudian dilepas ke masyarakat indonesia sebagai varietas unggul.

Beberapa varietas anggur yang banyak beredar di masyarakat:

1. Anggur Bali

Nama utama: Anggur Bali
Nama lain: Alphonso Lavale, Alphonso la Valle, Ribier, Rivier, Rabier, Black Muscadel, Prince Royal Albert, Blaue Oliventraube, Blaue Geisdutte, Gross Noir, Almeria Negra.
Negara Asal: Perancis
Spesies: V. Vinifera
Penangkar:
Tahun Edar:
Kegunaan:Anggur Meja dan Minuman
Silsilah: Bellino x Lady Downess Seedling
Gambaran: Warna buah hitam, ukuran buah sedang hingga besar, kulit tebal, daging lunak, berbiji, manis sedang. Di indonesia telah banyak ditanam sejak sebelum tahun 1974, terutama di daerah Buleleng, Seririt, Banyupoh di wilayah Singaraja. Dalam tahun 1984, di kabupaten Buleleng telah ada sekitar 40,000 tanaman (sekitar 80 hektar) dan menghasilkan 500 ton buah anggur.

2. Probolinggo Biru

Nama utama: Problinggo Biru
Nama lain: Frankenthaler, Black Hamburg, Blauer Trollinger, Frankenthaler, Raisin Bleu de Frankenthal, Trollingi Keb, Uva Nera d’Amburgo, Muscat Hamburg
Negara Asal: Varietas yang sangat tua, masih diperdebatkan
Spesies: V. Vinifera
Penangkar:
Tahun Edar:
Kegunaan: Meja
Silsilah:
Gambaran: Buah hitam kebiruan, ukuran sedang, tandan berjejal.

3. Probolinggo Putih

Nama utama: Iskendiriye Misketi, Muscat van Alexandrie, Alexander Muskat, Moscatel de Malaga, Moscatel Roma, Muscatel de Jesus
Nama lain: Calabria, Moscato Gordo, Muscat de Jerusalem, Tokay Musque, Zibibb
Negara Asal: Mesir
Spesies: V. Vinifera
Penangkar:
Tahun Edar:
Kegunaan: Meja, Minuman, Kismis
Silsilah:
Gambaran: Warna buah kuning kehijauan, bulat telur, kkulit tipis tapi liat, manis asam, beraroma khas.

4. Probolinggo Super
Nama utama: Probolinggo Super
Nama lain: Cardinal, Apostoliatiko, Carabournu, Karaburnu Rannii, Kardinal
Negara Asal: USA
Spesies: V. vinifera
Penangkar: Elmer Snyder and Frank Harmon Institution: U.S. Hort. Field Stn. (Fresno, CA)
Tahun Edar: 1946
Kegunaan: Meja
Silsilah: Flame Tokay x Ribier (Alphonse Lavallée)
Gambaran: Petani di Probolinggo kurang suka menanam varietas ini karena malas berbuah dan mudah retak pada musim hujan.

5. Caroline

Nama utama: Carolina Black Rose
Nama lain: Caroline, Dunstan200
Negara Asal: USA (N. Carolina)
Spesies: American Hybrid
Penangkar: Robert T. Dunstan
Tahun Edar: 1964
Kegunaan: Anggur Meja
Silsilah: Aurelia (Putih) x Black Rose (Hitam)
Gambaran: Pohon besar dan lebat, warna buah hitam, kulit dan daging keturunan vinifera, buah besar tetapi tidak sebesar Black Rose, berbiji, tahan tepung embun. Aurelia juga adalah salah satu hasil silangan Robert T. Dunstan dari Chaoch x Seyve-Villard 12-375. Carolina Black Rose masih sekeluarga dengan Dunstan210 dan Dunstan246. Di Australia, Carolina Black Rose dipakai untuk menghasilkan Marroo Seedless. Di Indonesia dikenal sebagai anggur merah dari Australia. Merupakan tanaman introduksi dari Australia.

6. Prabu Bestari

Nama utama: Prabu Bestari
Nama lain: Black Prince Blek Prens, Rose of Peru
Negara Asal: Afrika Selatan
Spesies: V. Vinifera
Penangkar:
Tahun Edar:
Kegunaan: Meja
Silsilah:
Gambaran: Merupakan tanaman introduksi dari australia pada tahun 1986. Pohon lebat. Tandan buah sedang, tidak bercabang. Buah merah tua sampai ungu hitam, lonjong, kecil. Kulit menempel ke daging, ketebalan sedang, keliatan sedang, daging tidak begitu lunak, harum dan manis, kematangan seragam.